Kamis, 06 Januari 2011

Munajat Cinta (2)

Munajat Amirul Mukminin
Ali Karimahullahu Wajhah
(Munajat Cinta Imam Hasan Al Banna)


***


Abu Abdullah Manshur ibn Sakban At-Tusturi meriwayatkan dari Muhammad ibn Al-Hasan ibn Gharrab yang meriwayatkan darri Al-Qadhi Musa ibn Ishaq yang meriwayatkan dari Abu Abdullah Muhammad ibn Abu Syaibah bahwasanya Muhammad ibn Fudhail Abdullah Al-Asadi menuturkan, bahwa Ali ibn abu Thalib r.a. berdoa dalam munajatnya:


"Ilahi, kalau bukan karena kebodohanku terhadap diriku, aku tak akan mengadukan kesalahan-kesalahanku. Kalau tidak karena teringat dengan kekuranganku, air mata ini tak akan jatuh bercucuran. Ilahi, hapuslah segala kesalahanku yang telah terpatri, berkat derasnya deraian air mata dan ampunilah dosaku yang begitu banyak dengan kebaikanku yang terlalu sedikit. Ilahi, sekiranya Engkau hanya mengasihi orang yang kuat dalam beribadah kepada-Mu, maka kemanakah orang-orang yang salah akan berlindung? Sekiranya Engkau hanya memuliakan orang-orang yang mencapai ihsan, lantas apa yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang banyak kekurangan? Sekiranya yang beruntung pada hari perhimpunan (Kiamat) hanyalah orang-orang yang bertakwa, maka kepada siapa orang-orang berdosa akan memohon pertolongan? Ilahi, dosa-dosa membuatku tak berdaya dan mulutku terkunci. Aku tidak lagi memiliki bukti atau alasan. Aku mengakui kejahatan dan kesalahanku. Aku tertawan oleh dosaku dan tergadai oleh perbuatanku. Ilahi, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan segenap keluarga Muhammad. Kasihanilah aku dengan rahmat-Mu dan ampunilah aku.


Ya Allah, sekiranya di sisi ketaatan kepada-Mu amalku terlalu kerdil, tapi begitu besar harapanku kepada-Mu. Ilahi, bagaimana bisa aku gigit jari karena merugi di sisi-Mu, padahal aku percaya dengan kemurahan-Mu bahwa Engkau akan menerimaku dalam limpahan rahmat-Mu. Karena sesungguhnya dugaan baikku terhadap-Mu tidak pernah diselimuti keputusasaan, maka janganlag Engkau gugurkan ketulusan harapanku di antara orang-orang yang berharap.


Ilahi, kejahatanku terlalu besar karena aku mengejarnya. Ilahi, sekiranya kesalahan-kesalahan membuatku jauh dari kebaikan sayang-Mu, maka keyakinan membuatku dengan keagungan kasih-Mu. Ilahi, di saat kelalaian membunuhku dari kesiapan menghadap-Mu, maka ma'rifat menyadarkanku terhadap kemurahan nikmat-Mu.


Ilahi, sekiranya Engkau tidak membimbingku pada Islam niscaya aku tidak mendapat petunjuk. Sekiranya Engkau tidak melepaskan kekeluan lisanku untuk berdoa, niscaya aku tidak berdoa kepada-Mu. Sekiranya Engkau tidak mengenalkanku dengan keindahan rahmat-Mu, niscaya aku tidak mengetahuinya. Sekiranya tidak memiliki kejelasan tentang dahsyatnya hukuman-Mu, niscaya aku tidak memohon perlindungan kepada-Mu.


Ilahi, di saat kakiku tidak sanggup menapaki jejak orang-orang yang banyak berbakti, maka keyakinanku kepada-Mu membangkitkanku untuk mengikuti langkah orang-ornag yang baik. Ilahi, Engkau telah memuliakan diriku dengan menguatkan keimananku kepada-Mu, maka tegakah Engkau menghinakannya di antara lapisan-lapisan neraka-Mu?.


Ilahi, semua yang sedang menderita hanya dapat berlindung kepada-Mu dan semua yang sedang dibalut duka hanya dapat berharap kepada-Mu. Ilahi, para ahli ibadah mendengar besarnya balasan-Mu, maka mereka bertambah khusyuk dan para pendosa mendengar luasnya ampunan-Mu, maka mereka sangat berharap. Sehingga orang-orang yang berlumuran maksiat itu berdesak-desakan di pintu-Mu; riuh rendah suara dan desahan doa mereka memenuhi cakrawala bumi-Mu.


ilahi, Engkau memberiku petunjuk agar memohon surga kepada-Mu sebelum mengenalnya, maka setelah mengenalnya diri ini terus memohonnya. Lantas, apakah setelah Engkau menunjukkan kebaikan dengan cara memohon lalu Engkau menolaknya?. Sedangkan Engkau Maha Pemurah dan Maha Terpuji dalam segala perbuatan-Mu, wahai dzat yang Mahaagung dan Mahamulia.


Ilahi, jika aku tidak pantas mendapat curahan kasih-Mu yang kuharapkan, maka Engkaulah yang layak melimpahkan anugerah kemurahan-Mu yang begitu luas kepada orang-orang yang berdosa. Ilahi, diri ini menghadap kepada-Mu dengan naungan tawakal yang baik kepada-Mu, maka perlakukanlah aku sesuai dengan cara yang layak bagi-Mu dan kasihanilah aku.


Ilahi, seluruh relung hatiku bersaksi atas ketauhidan-Mu, lidahku bergerak mengagungkan-Mu, dan Al Quran membimbingku pada karunia kemurahan-Mu. Maka bagaimana mungkin harapanku atas kebaikan janji-Mu tidak terpenuhi?.


Ilahi, seakan-akan aku melihat diri ini seperti sedang terbaring di dalam liang lahatnya, sementara para pengantar telah pergi meninggalkannya, dan orang yang memusuhinya selama hidup pun telah menaruh belas kasihan karena kematiannya, serta setiap orang yang melihatnya mengetahui dengan jelas ketidakberdayaannya. Saat itu, malaikat berkata, " Orang asing telah ditinggalkan orang-orang terdekatnya. Orang jauh yang telah ditelantarkan oleh keluarganya dan diabaikan oleh segenap pendukungnya. Sebentar lagi akan tinggal bersama kami dan kini bersemayam di liang lahat seorang diri". Selama di dunia aku tak pernah berhenti berdoa dan belas kasih-Mu kepadaku pada hari ini sangatlah kuharapkan. Maka, terimalah kedatanganku dengan baik dan kasihanilah aku melebihi keluarga dan kerabatku sendiri.


Ilahi, selama di dunia Engkau menutupi dosa-dosaku dan tidak memperlihatkannya, maka di hari pertemuanku dengan-Mu janganlah Engkau permalukan aku dengan membongkar dosa-dosaku itu di hadapan seluruh penghuni alam semesta. Tutuplah dosa-dosaku saat itu, wahai Dzat yang Maha Pengasih di antara semua yang mengasihi.


Ilahi, kefakiranku hanya dapat diatasi oleh karunia-Mu dan angan-anganku hanya dapat diwujudkan oleh nikmat-mu. Ilahi, aku mohon petunjuk yang mendekatkanku kepada-Mu dan aku berlindung dari segala sesuatu yang menjauhkanku dari-Mu. Ilahi, perkara yang paling kucintai dan paling banyak gunanya bagiku adalah apa yang kudapatkan melalui petunjuk-Mu, dan Engkau membimbingku kepadanya dengan belas kasih-Mu, maka biarkanlah aku agar sanggup melakukannya karena Engkau lebih mengasihi daripada diriku sendiri.


Wahai Dzat yang memberi kehangatan bagi setiap orang asing, hangatkanlah keterasinganku di dalam kubur dan kasihanilah kesendirianku. Wahai Dzat yang Maha Mengethui setiap rahasia dan segala yang tersembunyi. Wahai Dzat yang Mahasanggup menghapus nestapa dan derita, bagaimana pandangan-Mu terhadapku di antara seluruh penghuni mayapada? Bagaimana perlakuan-Mu terhadapku di alam keterasingan dan kemusnahan? Engkau selalu memperlakukanku dengan lembut selama hidup di dunia, maka jangan hentikan kebaikan-mu kepadaku setelah kematian menjemputku.


Wahai Dzat Pemberi yang paling baik dalam memberi karunia-karunia-Nya dan paling Pemurah dalam menganugerahkan nikmat-nikmat-Nya, terlalu banyak karunia-Mu kepadaku sehingga aku tidak sanggup menghitungnya dan terlalu berat bagiku untuk bersyukur sebagai balasan atas segala permohonan. Maka, segala puji bagi-mu, wahai Dzat yang paling baik bagi setiap yang berdoa kepada-Nya dan paling berhak dipuji atas nikmat yang Engkau berikan. Segala syukur bagi-Mu atas anugerah terpenuhinya harapan setiap orang yang berharap.


Wahai Dzat yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha Pemberi, wahai Dzat yang Mahaagung lagi Mahamulia, wahai Dzat yang Mahahidup dan Maha Mengatur, wahai Dzat yang Maha Berkuasa atas seluruh makhluk dan urusan; Mahasuci Engkau wahai Maha Pencipta yang paling baik, wahai Dzat yang Maha Penyayang, wahai Dzat yang Mahakuasa, wahai Dzat yang Maha Pemurah, curahkanlah sholawat kepada Muhammad dan segenap keluarganya yang baik. (Dikutip secara ringkas dari kitab Lathaif Akhbbaril Aal).

***


Wallahualam...