Minggu, 21 November 2010

Lebaran Haji Udah Lewat

Assalamu'alaikumussalam Wr Wb...

Walau sudah berlalu beberapa hari yang lalu, tapi untuk sebuah kata "MAAF" maka tiada kata terlambat untuk menyampaikannya. Memohon maaf tidaklah akan membuat hina, tapi semoga dapat mempererat tali jalinan ukhuwah...

Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H.
Mohon maaf lahir dan batin

Semoga keteladanan yang dicontohkan oleh keluarga Ibrahim a.s. dapat memacu kita untuk meneladaninya dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana tegarnya Ibrahim akan kehilangan anak yang sangat disayang, tabah dan ikhlasnya Ismail menerima ketetapan Allah, dan sabarnya Siti Hajar menerima segala ketetapan Allah...

Wallahu'alam

Allaahu Akbar...
Allaahu Akbar...
Allaahu Akbar...

Laailaahaillallaahu Wallaahu Akbar

Allaahu Akbar...
Walillaahilhamd...

Tausiyah...

Bismillahirrohmaanirrohiimi...
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Alhamdulillahirrobbil’alamin... Puja dan puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, Robb semesta alam, yang selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya tanpa henti kepada setiap umatNya. Dari awal kehidupan di masa silam, sampai tiba waktunya kita bernafas dengan lega, dan bahkan sampai akhir zaman kelak. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan tersebut, sehingga tiada pernah akan dicabut kenikmatan itu dari kehidupan kita, sesuai dengan kadar yang terbaik bagi kita selama di dunia ini.

Sholawat dan salam kita haturkan selalu kepada kekasih Allah, orang yang telah tiada, namun selalu dirindukan oleh setiap jiwa, oleh setiap ruh yang mengharapkan keridhoan Ilahi, nabiyyullah Muhammad Saw. Dia teladan sepanjang masa yang tidak akan pernah tergantikan. Yang memberikan kita petunjuk untuk bekal selama mengarungi samudra kehidupan. Yang selalu di hati setiap insan. Dan semoga kita dapat selalu menghiasi hati kita dengan kerinduan padanya sehingga syafaatnya kita dapatkan di yaumil akhir kelak.

Ikhwatifillah yang insya Allah selalu dirahmati oleh Allah SWT... Tak bosan kita untuk selalu saling mengingatkan dan saling menjaga keimanan kita dan saudara-saudara seiman, sehingga kita tidak jauh dari keridhoan Ilahi. Tidak keluar dari apa yang telah digariskan oleh Allah bagi kita di dunia ini, dan keselamatan menaungi di penghujung hayat kita nanti. Terlebih dengan keberadaan dan perjuangan yang kita lakukan disini. Begitu banyak rintangan yang harus kita hadapi. Itu semua membutuhkan kerja keras yang tidak sedikit. Bisa jadi kita bermalas-malasan dan terlena pada satu kewajiban sehingga melalaikan kewajiban yang lain. Perkuliahan menjadi satu tujuan utama yang tak pernah lepas dari keseharian. Tapi kita lupa bahwa apa sebenarnya yang kita harapkan. Sadarilah sahabat-sahabatku. Kita disini adalah dalam rangka mengejar keridhoan Allah. Karena itu dalam aktivitas kita hendaklah Ia menjadi bagian terpenting dalam mengarungi kehidupan. Jangan sampai kewajiban padaNya menjadi ternomorduakan, hanya sebatas menghilangkan kewajiban. Dunia lebih kita kejar dari pada akhirat yang jelas-jelas sudah menanti di depan mata kita. Teringat akan sebaris kata dalam surat cinta yang Allah tuliskan dalam kitabNya. Dalam Surat At Taubah ayat 41 yang artinya:

“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan ataupun berat dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (Q.S. At Taubah 9 : 41).

Mungkin lelah kita menjalani bahtera kehidupan ini. Mungkin kita takut akan kegagalan yang datang menghampiri jika fokus utama kita bukan pada perkuliahan. Jangankan ibadah sunah, ibadah wajib pun seadanya saja yang kita kerjakan. Kita lupa pada ayat Allah di atas. Kita disuruh, kita diperintahkan untuk berangkat di jalan Allah baik dengan rasa ringan maupun dalam keadaan berat (susah). Jangankan harta, jiwa dan raga pun kita peruntukkan bagi jihad di jalan Allah. Itulah yang lebih baik bagi kita.

Memang belajar adalah bagian dari ibadah yang kita kerjakan. Tapi coba kita tanya pada hati nurani kita masing-masing, “Apakah iya belajar yang kita lakukan selama ini sudah kita niatkan hanya untuk beribadah kepada Allah semata, hanya untuk mengharap keridhoan Allah saja?”. Jujurlah kita pada diri kita sendiri. Sampai kewajiban kita kepada saudara kita sendiri mungkin kita lupakan. Malah kita saling menjatuhkan. Inilah potret nyata kehidupan masa kini. Tidak di rumah, tidak di sekolah, tidak di kampus, tidak di masyarakat, bahkan di negara ini fenomena perang persaudaraan ditampakkan. Kita lupa. Kita lalai. Kita jauh dari memiliki rasa kebersamaan. Enggan untuk saling mengajak kepada amar ma’ruf nahi munkar. Padahal, kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan di esok hari.

Saudaraku... dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa hak seorang muslim dari muslim yang lain itu ada enam. Apa keenam hak tersebut?. Enam hak tersebut adalah:

1.     Apabila berjumpa maka ucapkanlah salam
2.     Apabila diundang maka penuhilah undangannya
3.     Apabila meminta nasehat berilah ia nasehat
4.     Apabila dia bersin dan mengucapkan Alhamdulillaah maka sambutlah dengan ucapan Yarhaamukallaah
5.     Apabila dia sakit maka jenguklah, dan terakhir
6.     Apabila dia meninggal dunia maka antarkanlah jenazahnya ke kubur

Adakah kita telah penuhi hak-hak saudara kita tersebut?

Ikhwatifillah rahimakumullah...
Dari setiap jengkal tanah yang kita lalui, semoga selalu menjadi saksi atas pengorbanan kita di jalan Allah ini. Mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran, serta saling menasehati dalam menjauhi kebathilan. Saling menjaga dan mengajak ber-fastabiqul khairat. Ingatlah, sebaik-baik dari kita adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Mari kita berikan dan kita tunaikan hak-hak saudara kita yang belum sempat tertunai selama ini. Kita berjalan berdampingan, saling memegangi erat tangan, dengan senyum merekah, sehingga suatu saat kelak saat kita telah dipisahkan oleh bahtera lain kehidupan, kita akan ingat saat-saat indah bersama. Dimana pahit dan manis kehidupan menjadi dua bagian tak terpisahkan, namun keindahan dalam kebersamaan tak dapat tertutupi olehnya.

Wallahu’alam...